sariberita.com – Menteri Pendidikan, Budaya, Riset, dan Tekonologi, Nadiem Anwar Makarim mewacanakan pembuatan marketplace untuk guru.
Tujuan dari Nadiem Makarim untuk membuat marketplace untuk guru agar memudahkan guru di Indonesia mendapat pekerjaan.
Usulan tersebut digaungkan Nadiem guna memudahkan sekolah-sekolah untuk mencari guru secara realtime.
“Akan ada suatu tempat di mana semua guru-guru yang boleh mengajar masuk dalam suatu database yang bisa diakses oleh semua sekolah di Indonesia,” kata Nadiem.
Tapi ide ini langsung ditentang oleh DPR RI, Anggota Komisi X DPR Fraksi PAN Zainuddin Maliki mengatakan seharusnya Nadiem lebih fokus kepada guru honorer yang belum mendapatkan SK.
Menurutnya, masih ada sekitar 60 ribu lebih guru honorer yang belum mendapatkan SK tersebut.
“Seharusnya, Menteri Nadiem fokus menyelesaikan masalah guru honorer yang belum mendapatkan SK,” ujar Zainuddin.
Dia meminta Nadiem untuk menyelesaikan masalah tersebut hingga Oktober nanti.
Hal itu dikarenakan masih banyak guru honorer yang belum mendapat formasi tapi sudah lulus passing grade.
Menurutnya, marketplace yang dicetuskan oleh Nadiem bukanlah sebuah solusi untuk merekrut guru honorer.
Pasalnya, isitlah marketplace itu untuk komoditi bukan guru yang merupakan sebuah profesi.
“Marketplace itu kan untuk komoditi, sedangkan guru itu profesi. Jadi, marketplace bukan solusi utama untuk menyelesaikan masalah,” tambahnya.